Vegetarianism

Gaya hidup vegetarian mulai berkembang sejak tahun 2000 SM sebagai bagian dari ritual keagamaan di India. Populasi vegetarian di dunia semakin meningkat. Ritual keagamaan masih menjadi alasan utama mengapa orang menjadi vegetarian. Baru-baru ini semakin banyak orang yang tertarik menjadi vegetarian dengan alasan kesehatan.
Seorang vegetarian mengonsumsi bahan pangan nabati sebagai sumber nutrisi utama. Pola makan vegetarian telah berkembang dan memiliki banyak tipe namun tetap mengandalkan bahan pangan nabati. Tipe-tipe vegetarian yang banyak berkembang di Indonesia yaitu vegan, ovo-lacto vegetarian, demi-vegetarian, pesco-vegetarian, pollo-vegetarian, dan flextarian. Diet pangan nabati kaya akan vitamin dan mineral juga komponen-komponen nonnutrisi lainnya yang sangat berguna bagi kesehatan.
Pola makan yang benar dapat menurunkan resiko penyakit. Diet vegetarian berpotensi mengurangi obesitas dan mencegah berbagai penyakit degeneratif dan dapat memperpanjang harapan hidup. Masyarakat penganut vegetarianisme di pegunungan Equador dapat hidup hingga 120 tahun bahkan ada yang hidup hingga usia 160 tahun.
Nonvegetarian cenderung beresiko tinggi terhadap berbagai penyakit degeneratif. Hal ini dikarenakan oleh komponen lemak dan senyawa lainnya dalam pangan hewani yang dapat berefek buruk terhadap tubuh. Pangan hewani memiliki kandungan minyak jenuh yang tinggi yang dapat meningkatkan kolesterol dan memicu terjadinya aterosklerosis. Nonvegetarian juga memiliki jumlah sulfur yang lebih tinggi dalam diet daripada pangan nabati akibat konsumsi protein hewani. Sulfur dapat meningkatkan pH urin sehingga mengakibatkan semakin banyaknya kalsium yang terbuang ari tubuh. Hal ini dapat berkembang menjadi batu ginjal dan osteoporosis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 comments:

andra said...

vegetarian is proper but not vegan....

renandrai.blogspot.com

Anonymous said...

well,thank you for the comment
vegetarian is just a -ism that means the way of something..

Post a Comment